Terima kasih kepada pengunjung blog ini. Anda bebas mengcopy dan membagikan artikel di dalam blog ini. Tapi hanya ada satu pesan penulis untuk anda, Jangan lupa mencantumkan link artikel yang anda copy atau bagikan, karena itu merupakan apresiasi kepada penulis blog ini. Terima kasih.

Teori Sejarah Menurut ARNOLD J. TOYNBEE

Setelah kita mengenal dan mengetahui berbagai pendapat dari para tokoh filsuf abad modern seperti Vico, Hegel, Marx dan Oswald Spengler, kita akan mengenal lagi satu tokoh filsuf yang terkenal berasal dari Inggris yaitu Arnold J. Toynbee. Ia adalah seorang sarjana Inggris yang dapat menggemparkan dunia sejarah dengan karangannya yang berjudul “A Study of History” yang terdiri 12 jilid yang tebal. Buku karangannya tersebut diterbitkan pertama kali pada tahun 1933.

    Dalam bukunya, Toynbee mengemukakan teorinya yang didasarkan atas penelitiannya pada 21 kebudayaan yang sempurna dan 9 kebudayaan yang kurang sempurna yang ada diseluruh dunia. Misalnya, kebudayaan yang sempurna diantaranya Yunani, Roma, Maya (Amerika Tengah), Hindu, Barat (Eropa), Eropa Timur dan sebagainya. Sedangkan yang tidak sempurna antara lain Eskimo, Sparta, Polynesia, Turki dan sebagainya.


    Berdasarkan teori yang disampaikan dalam buku-bukunya, Arnold J. Toynbee memberi kesimpulan yaitu dalam gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul tenggelamnya kebudayaan-kebudayaan dengan pasti (Tamburaka, 1999: 65).


1. Bentuk Pola / Irama Gerak Sejarah
Dalam melihat dan menentukan pola / irama gerak sejarah, Arnold J. Toynbee membandingkan perkembangan / proses sejarah dengan kebudayaan. Menurut pandangan Toynbee, kebudayaan (civilization) adalah wujud daripada kehidupan suatu golongan seluruhnya. Pendapat Toynbee ini serupa seperti apa yang disebut oleh Oswald Spengler sebagai kultur dan civilization.


Menurut Toynbee, gerak sejarah melalui tingkatan-tingkatan seperti berikut:


a). Genesis of civilization (lahirnya kebudayaan)
Suatu kebudayaan terjadi dan muncul karena adanya tantangan dan jawaban (challenge and response) antara manusia dengan alam sekitar. Alam sebagai tempat tinggal manusia, tidak selamanya akan memenuhi kebutuhan manusia. Dan manusia tidak akan selamanya terlena akan kekayaan alam yang ada tanpa harus diolah dan dilestarikan. Alam akan memberikan tantangan kepada manusia untuk memberikan pengalaman hidup yang akan berkembang menjadi suatu kebudayaan.
Setelah alam memberi tantangan kepada manusia, kemudian manusia pun memberi jawaban akan tantangan alam sehingga menimbulkan suatu kebudayaan. Dalam alam yang baik, manusia berusaha untuk mendirikan suatu kebudayaan seperti India, Eropa, Tiongkok. Alam yang memiliki kondisi alam seperti iklim yang sesuai dengan kondisi tubuh manusia, sehingga manusia dapat melahirkan suatu kebudayaan yang setelah itu ditumbuhkembangkan oleh manusia itu sendiri sebagai peradaban yang dapat memberikan nilai positif bagi alam.


Akan tetapi apabila kondisi alam yang tidak baik, manusia tidak akan bisa mendirikan suatu kebudayaan yang nantinya menjadi sebuah peradaban. Seperti didaerah yang terlalu dingin atau daerah yang terlalu panas tidak dapat timbul suatu kebudayaan dikarenakan alamnya tidak bersahabat, sehingga manusia sibuk untuk mempertahankan hidup tanpa harus memperhatikan kebudayaan apa yang dapat mereka lahirkan dan wariskan kepada anak cucu mereka.


b). Growth of civilization (perkembangan kebudayaan)
Dari kondisi alam yang baik sehigga menimbulkan lahirnya kebudayaan, dalam perkembangan suatu kebudayaan, yang merupakan kejadian yang digerakkan oleh sebagian kecil dari pihak-pihak kebudayaan itu. Pihak-pihak kebudayaan itu adalah suatu kelompok manusia yang menjadi sebuah masyarakat. Suatu kelompok dalam jumlah kecil (minority) itu menciptakan kebudayaan dari jawaban yang diberikan dan tantangan alam, kemudian ditiru oleh sebagian besar masyarakat (mayority). Suatu kebudayaan dikembangkan oleh minority yang kuat dan dapat menciptakan suatu kebudayaan. Suatu kelompok nkecil (minority) yang kuat mengembangkan kebudayaan dengan  menyebarkan kebudayaan dan mempengaruhi masyarrakat untuk meniru kebudayaan yang telah diciptakan minority.


c). Decline of civilization (keruntuhan kebudayaan)
Perkembangan kebudayaan yang ditumbuh kembangkan oleh minority yang kuat. Apabila minority sudah sanggup lagi untuk mempertahankan kebudayaan (lemah) dan kehilangan daya ciptanya, maka tantangan-tantangan dari alam tidak dapat lagi dijawab. Akibatnya apabila keadaan sudah memuncak seperti itu, maka akan terjadi keruntuhan yang menyebabkan kehancuran kebudayaan seakan-akan lenyap ditelan alam.
Menurut Toynbee, keruntuhan itu terjadi dalam tiga masa gelombang, yaitu:


1)    kemerosotan kebudayaan, disebabkan oleh kehilangan daya tarik minoritas untuk menciptakan kebudayaan serta kehilangan kewibawaannya, maka mayority tidak lagi bersedia mengikuti minoritas peraturan dalam kebudayaan (antara minoritas dan mayoritas) pecah dan tentulah tunas-tunas hidupnya kebudayaan akan lenyap.


2)    Kehancuran kebudayaan, mulai tampak setelah tunas-tunas kehidupan itu mati dan pertumbuhan terhenti. Setelah pertumbuhan terhenti maka seolah-olah daya hidup itu membeku dan terdapatlah suatu kebudayaan yang tidak berjiwa lagi. Toynbee menyebut masa ini sebagai  petrification, pembuatan atau kebudayaan yang sudah menjadi batu, mati dan menjadi fosil.


3)    Lenyapnya kebudayaan ialah apabila tubuh kebudayaan yang sudah menjadi batu itu hancur lebur kemudia lenyap. (yamburuka, 1999: 66-67)


Jika kita melihat pendapat Toynbee diatas mengenai gerak sejarah dapat disimpulkan bahwa pada gerak sejarah menurut pandangan Toynbee adalah bentuk hukum Fatum-Cyklus dalam wujud bentuk modern. Karena pandangan dari Toynbee, tidak hanya memperhatikan gerak dari proses sejarah saja, akan tetapi juga memperhatikan bagaimana awal kejadian dan kebudayaan, kemudian berkembang dan akhirnya mundur dan hilang. Dan juga meperhatikan waktu yang dibutuhkan kebudayaan untuk timbul, berkembang, dan mundur. Ini dibuktikan dalam penelitian Toynbee misalnya tentang kebudayaan Tiongkok-kuno yang menjelaskan, antara Break Down (merosot), disintegration ( hancur), Dissolution (lenyap) suatu kebudayaan tidak berlangsung dengan cepat yaitu terbentang masa 2000 tahun yang masa itu disebut masa pembatuan (petrification).


2. Arah dan Tujuan Gerak Sejarah
Setelah melihat pola gerak sejarah yang berbentuk hukum fatum-cylus dalam wujud bentuk modern, yang pada masa breakdown (merosot) sebelum masa disintegrasi timbul, sering terdapat suatu usaha untuk menghentikan kehancuran. Usaha itu dipimpin oleh jiwa-jiwa besar yang bertindak seolah-olah sebagai Al-Masih. Akan tetapi perjuangan tersebut tidak berhasil.


Suatu usaha yang dilakukan untuk menghentikan keruntuhan suatu kebudayaan yang mungkin berhasil ialah penggantian dari segala norma-norma kebudayaan dengan norma-norma ketuhanan. Maka dengan penggantian itu tampaklah bahwa arah dan tujuan gerak sejarah menurut pandangan Toynbee ialah kehidupan ketuhanan.


Kehidupan ketuhanan yang merupakan arah gerak sejarah, dengan tujuan untuk meraih kesempurnaan yaitu menuju ke kerajaan Allah (menurut paham Protestan) dengan mengetahui kehendak Allah dan wujud daripada kehendak itu dalam sejarah agar dapat lebih mencintai Tuhan. Dan jika kita melihat dari pandangan Ibnu Khaldun yang menentukan arah gerak sejarah yaitu ke arah kemajuan dan kesempurnaan. Dan ketika kita hubungkan antara pandangan Toynbee dan Ibnu Khaldun, keduanya sama-sama memiliki tujuan untuk menuju ke arah kesempurnaan dengan apa yang menjadikan manusia lebih baik sesuai kehendak Allah.
Akibat dari penelitian Toynbee adalah tiada hukum yang pasti dan lingkaran-lingkaran tertentu melelui mana haruslah bersatu. Dan Toynbee berusaha menjawab pertanyaan tentang tujuan gerak sejarah yaitu filsuf yang benar adalah seorang sejarahwan yang terpelajar dalam studi empiris dan yang didasarkan juga atas keyakinan religius sejati (David Richardson, dalam Tamburata, 1999: 69)


3. Penggerak Yang Menjadi Sumber Gerak Sejarah
Dari penjelasan diatas, dari pandangan Toynbee tentang pola gerak sejarah dan tujuannya, jelaslah bahwa penggerak dari gerak sejarah menurut pandangan Toynbee adalah:
a.    Tuhan, sebagai pencipta dari alam dan manusia
b.    Alam, yang memberikan hubungan dan jawaban kepada manusia
c.    Manusia, yang bertindak sebagai pencipta kebudayaan


Tuhan yang merupakan pencipta alam dan manusia, yang manusia mengetahui kehendak dan wujud dari kehendak-Nya yang menjadi tujuan dari manusia untuk menuju kehidupan ketuhanan. Tuhan yang bersemayam di kerajaan-Nya yang berkehendak untuk menjadikan manusia menjadi sempurna dan lebih baik. Hal ini sama dengan ajaran Jawa yaitu ”Manunggaling Kaula Gusti”, yang menghendaki manusia untuk menjadi lebih baik untuk menjadi sempurna dan kembali ke sisi Tuhan.


Alam sebagai tempat tinggal manusia yang memberikan tantangan, kemudian manusia menjawabnya dengan menciptakan suatu kebudayaan yang baik untuk alam. Alam tidak selalu memberi kondisi yang baik, akan tetapi juga memberikan manusia yang tidak baik, sehingga kebudayaan tidak akan muncul.


Manusia sebagai pencipta kebudayaan yang merupakan penggerak utama dari gerak sejarah, karena manusialah yang menentukan arah dan tujuan dari gerak sejarah sehingga kekuatan yang ada dalam manusia menjadi faktor dari timbul dan tenggelamnya kebudayaan yang merupakan wujud dari gerak sejarah. Jadi tiga penggerak ini dapat saling berhubungan menjadi unsur dari gerak sejarah.

Hubungan Ukraina dan Rusia sebelum pecahnya USSR



Dipertengahan tahun 1920, Uni Soviet mengeluarkan mengeluarkan suatu kebijakan baru untuk peremajaan pertanian Ukraina sebagai dampak dari perang dunia. Rezim Soviet juga memperkenalkan Ukrainisasi, yaitu sebagai salah satu kebijakan yang mendukung penggunaan bahasa Ukraina dan pengembangan kebudayaan nasional Ukraina. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan simpati rakyat Ukraina. Tetapi akhir tahun 1920 pemimpin Soviet, Joseph Stalin dengan brutal mencabut kebijakan-kebijkan itu. Para petani telah diperas dan dipaksa untuk menyerahkan hasil pertanian. Akibatnya, terjadi kelaparan yang mengerikan di Ukraina pada tahun 1932 dan 1933 dimana diperkirakan 5 sampai 7 juta orang meninggal dunia.

Ukraina dan Rusia memiliki catatan sejarah yang sangat panjang. Dari segi sejarah, ukraina telah berperan sangat penting sebagai negara yang meahirkan kekaisaran Rusia pada abad ke-9 sehingga Ukraina menjadi “maskot” para Tsar Rusia, sampai pada masa keruntuhan akibat Revolusi Bolsjweik 1917. Ukraina sendiri pernah dikuasai oleh bangsa Polandia pada abad-16, sampai akhirnya Rusia datang memberi pertolongan terhadap dominasi Polandia pada tahun 1648. Ukraina sempat menikmati masa kemerdekaan dari tahun 1918 sampai 1919, lalu kembali diambil alih oleh USSR yang kemudian mendeklarisikan Republik Uni Soviet. Uni Soviet sendiri adalah manivestasi dari ekspansi dan kolonialisasi Rusia selama berabad-abad, maka Rusia dapat dianggap sebagai Saudara Tua (tyomnokrasnie), sehingga derajat pengaruh nilai-nilai Rusia menjadi dominan.

THOMAS JEFFERSON (1743-1826)

Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat ketiga. Dia penulis Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Orang yang namanya dikenal ini lahir dari perut ibunya tahun 1743 di Shadwell, Virginia. Bapaknya? Tentu saja bukan presiden kedua dan bukan pula penulis apa pun, melainkan seorang penyelidik dan sekaligus seorang petani yang berhasil. Sebagaimana biasanya bapak yang baik dan tidak slebor, dia mewariskan perkebunan yang luas buat sang anak. Jefferson belajar di perguruan tinggi William dan Mary selama dua tahun, tetapi entah mengapa keluar begitu saja sebelum dapat gelar apa pun. Sesudah itu dia pelajari ilmu hukum selama beberapa tahun dan tahun 1767 dia ditempatkan di badan pengadilan Virginia. Tujuh tahun lamanya Jefferson mempraktekkan kebiasaan hukumnya seraya bergelimang di bidang pertanian. Bersamaan dengan itu dia juga jadi anggota "Burges", dewan perwakilan Virginia. 

Esai penting pertama Jefferson A Summary View of Rights of British America, tentang pandangan selintas kilas ihwal hak-hak Amerikanya Inggris. Esai itu ditulisnya tahun 1774. Tahun berikutnya dia dipilih jadi anggota delegasi Virginia untuk hadiri Kongres Kontinental kedua, dan tahun 1776 mulailah ia membuat corat-coret rancangan Deklarasi Kemerdekaan. Di penghujung tahun itu pula dia kembali ke dewan perwakilan Virginia dan main perananlah dia di situ dalam hal pelbagai keputusan penting yang menyangkut perobahan-perobahan masalah besar. Dua dari usul-usulnya adalah Statute of Virginia for Religion Freedom dan Bill for More General Diffusion of Knowledge. Yang pertama menyangkut perundangan perihal kebebasan beragama di Virginia dan yang kedua menyangkut perundangan tentang penyebaran ilmu pengetahuan secara umum. Yang kedua ini jelas berkaitan dengan keperluan pendidikan masyarakat.

 Usul-usul Jefferson perihal pendidikan antara lain: pemberian pendidikan dasar kepada semua orang; pendirian sebuah universitas pemerintah buat mereka yang berbakat layak mendapat pendidikan tinggi; adanya sistem beasiswa. Rencana pendidikan Jefferson ini tidak diterima oleh negara bagian Virginia saat itu, kendati rencana serupa belakangan dilaksanakan oleh lain-lain negara tanpa kecuali. 

Perundang-undangan menyangkut kemerdekaan beragama sungguh mengesankan bahkan mengagumkan karena didalamnya terkandung toleransi agama dan sekaligus ketegasan adanya pemisahan antara agama dan negara. (Sebelumnya, Gereja Anglikan merupakan agama resmi di Virginia). Memang ada penentangan terhadap usul Jefferson ini tetapi ujung-ujungnya disetujui juga oleh dewan perwakilan Virginia (1786). Gagasan serupa juga segera disetujui dalam UU tentang hak-hak asasi oleh lain-lain negara bagian, dan akhirnya disetujui pula dalam UUD Amerika Serikat sendiri. 

Jefferson jadi Gubernur Virginia dari tahun 1779 sampai 1781. Lantas dia "pensiun" dari kehidupan politik. Selama masa ngaso ini dia menulis satu-satunya bukunya Notes on the State of Virginia, ihwal negara bagian Virginia. Buku ini antara lain memuat sikap Jefferson yang tegas dan terang-benderang tentang anti perbudakannya. Tahun 1782 isteri Jefferson tutup usia sesudah kawin sepuluh tahun dan beranak enam. Walaupun si duda Jefferson masih cukup muda, tetapi dia tidak kawin lagi sesudah itu. 

Kemudian dia lekas-lekas berhenti dari ngasonya dan menceburkan diri dalam Kongres. Di situ usulnya tentang hal-ihwal pembagian mata uang dari sudut berat maupun ukurannya (ini terjadi sebelum adanya rencana sistem ukuran metrik, yaitu panjang dinilai dengan meter, berat dinilai dengan gram, isi dinilai dengan liter dan sebagainya) ditolak. Dia juga mengajukan usul pelarangan perbudakan di seluruh negara bagian, tetapi usul ini tertolak hanya karena selisih satu suara! 

Asal Mula Partai Politik


Istilah partai pada masa lalu digunakan untuk mengantarkan fraksi-fraksi atau kelompok-kelompok dalam monarki konstitusional dan kelompok sosial dalam demokarasi modern. Peranan kelompok-kelompok tersebut adalah untuk memperoleh “Political Power” ( kekuatan politik ) dan melaksanakannya. Pada tahun 1850 masih belum ada Negara yang mengenal parpol, kecuali Amerika Serikat. Baru pada tahun 1950 partai-partai mulai di fungsikan di berbagai Negara.
Pada umumnya perkembangan parpol, sejalan dengan berkembangnya Demokrasi, dalam hal perluasan hak pilih dari rakyat dan perluasan hak-hak parlemen. Kebangkitan partai sejalan dengan kebangkitan kelempok-kelompok dalam parlemen komite-komite pemilihan. Perkembangan partai terjadi di dua tempat dalam parlemen, yaitu :
  1. Di dalam lingkaran Intra parlemen
  2. Di luar lingksrsn parlemen.
A. Partai yang tumbuh dalam lingkaran intra parlemen
Mekanisme partai yang tumbuh dalam lingkaran intra parlemen sangat sederhana yaitu pembentukan kelompok-kelompok parlemen kemudian diikuti munculnya komite-komite pemilihan dan akhirnya berkembang menjadi hubungan yang permanen antara kedua elemen tersebut. Biasanya kelompok-kelompok parlementer ada lebih dahulu sebelum komite-komite pemilihan. Misalnya pada Majelis Kontitusi Perancis tahun1789 yang awalnya berdiri partai-partai yang pada awal April 1789 menjadi perwakilan propinsi-propinsi pada states general yang mengadakan pertemuan di Versailles. Dan kemudian muncul apa yang dinamakan “Breton Club” dan “Girodin Club”, yaitu kelompok-kelompok yang berasal dari daerah yang sama dan mempunyai ide yang sama.
Dan ketika sel-sel induk, kelompok-kelompok parlementer, serta kelompok-kelompok pemilihan menunjukkan koordinasi yang permanent antar mereka, dan bila hubungan regular dapat mempersatukan mereka, maka akan terbentuk partai-partai politik yang sebenarnya.
Usaha yang dilakukan setelah suatu partai terbentuk yaitu adalah mensponsori pembentukan komite-komite pemilihan berikut jumlah pemilihnya. Pada tahap ke dua yaitu pembentukan komite-komite berikut berikut pemilihnya yang tidak ditampilkan dalam parlemen biasanya yang dapat membedakan antara partai dengan kelompok parlementer.

B. Partai Yang Terbentuk Di Luar Lingkungan Parlemen
Partai yang berdasarkan strukturnya tumbuh di luar mekanisme pemilihan dan parlemen dapat disebut sebagai Partai Ekstra Parlementer. Contoh organisasi di luar parlemen antara lain seperti masyarakat filosofis, kelompok buruh, surat kabar dan sebagainya. Perbedaan antara partai yang terbentuk dalam parlemen dengan yang diluar parlemen adalah tidak jelas, hal itu merupakan kecenderungan umumdari pada tipe yang terdiferensiasi dan biasanya sangat sulit diterapkan dalam praktek. Dalam banyak kasus partai dibentuk oleh institusi-institusi yang tidak ada sebelumnya dan kegiatanya berlangsung diluar mekanisme pemilu dan parlemen.
Misalnya pada aktivitas dari serikat-serikat buruh yang sangat terkenal dan mereka mendirikan partai sosialis, terlebih ciri “tangan sekuler”. Serikat buruh telah menguasai pemilihan dan parlemen untuk jangka waktu yang lama. Partai buruh Inggris mrupakan contoh yang paling tipikal yang terbentuk dari hasil kongres serikat buruh tahun 1899, yang membentuk organisasi pemilihan da organisasi parlementer.
James poryce menjelaskan perbedaan antara dua kategori partai sosialis, yakni partai buruh yang terbentuk dari serikat buruh, dan partai yang benar-benar sosialis dibentuk oleh anggota-anggota parlemen dan intelektual, dimana yang terakhir ini lebih doktriner dan kurang realis jika dibandingkan dengan yang parlemen.
Partai-partai yang tumbuh diluar parlemen memberikan gambaran yang sangat kontras jika dibandingkan partai intra parlemen. Partai ekstra parlemen umumnya lebh tersentralisasi dari pada yang intra parlemen. Pada kenyataannya perkembangan ekstra parlemen dimulai dari atas, sedangkan partai intra parlemen memulai dari basisnya.
Untuk alasan analogis, partai ekstra parlemen pada umumnya lebih koheren dan terdisiplin dari pada partai intra parlemen. Partai ekstra parlemen telah terlebih dahulu mempunyai organisasi dan kemudian mempersatukan jaringan sel-sel mereka dalam suatu wadah, sementara partai intra parlemen memang memiliki perhimpunan-perhimpunan, namun sebagai titik awal terbentuknya justru koeksistensi wakil-wakilnya di parlemen.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa partai-partai intra parlemen lebih dekat dengan “bentuk kuno”, sementara partai-partai ekstra parlemen lebih dekat dengan “bentuk modern”. Hal ini dapat dilihat dari partai intra parlemen yang didukung oleh partai khatolik tertentu ( khususnya partai konservatif Belgia , kelompok-kelompok industrialis dan financial, serta pengruh kelompok intelektual terhadap pengaruh partai Liberal. Namun kelompok-kelompok ekstra parlemen hanya sedikit dukungan.

Perang Dingin Part 2 (Zona Asia dan Afrika)


Sebelumnya saya sudah memposting kan artikel Perang Dingin Part 1, Sekarang bagian ke dua. Bersamaan dengan usaha mencegah ideologi komunis di Eropa, USA menjawab tantangan di tempat lain. Di Cina, USA cemas dengan keunggulan Mo Zedong dan partai komunisnya. Pasukan Mao akhirnya mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949. dan akhirnya ia mengumumkan bahwa pemerintahn barunya mendukung Uni Soviet melawan kaum “Imperialisme” Amerika serikat melihat bahwa Komunis sudah tidak terkendali, paling tidak di Asia.

Perang Korea menimbulkan konflik senjata antara USA dan Cina. Pasukan Sekutu telah membagi Korea sepanjang garis 38 Lintang Utara setelah membebaskan dari Jepang di akhir PD II. Uni Soviet menerima penyerahan diri Jepang di sebelah utara garis 38 Lintang Utara. USA juga melakukan hal yang sama di bagian selatan. Pada bulan Juni 1950 tentara Korea Utara melewati garis lintang 38 LU dan menyerang ke selatan dan menyerbu Soul. Presiden Amerika Serikat melihat Korea Utara sebagai Spion Soviet dalam pertarungan global, beliau menyiapkan pasukan Amerika dan menujuk Jenderal Douglas McArthur ke Korea. Selain itu, Amerika berhasil membujuk PBB untuk mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa Korea Utara adalah agresor.

Terjadi saling serang dalam perang tersebut. Pasukan USA dan Korea semakin terdesak hingga jauh ke selatan. Pendaratan pasukan Amphibi di pelabuhan kota Soul, mampu memukul mundur pasukan Korea Utara. Ketika perang mendekati perbatasan Cina, Cina turun tangan dengan mengirim pasukan di sepanjang sungai Yalu. Pasukan PBB dan Amerika terpukul mundur sekali lagi dalam pertempuran sengit dan kemudian bergerak surut ke garis 38 LU.

Pertarungan Perang Dingin juga terjadi di Timur Tengah. Wilayah yang secara strategis penting sebagai pemasok minyak ini terlihat rapuh pada tahun 1946. Ketika pasaukan Soviet tidak pergi dari Iran seperti janji semula, bahkan ketika pasukan Inggris dan Amerika sudah di tarik. USA mulai mendesak PBB untuk mengutuk adanya tentara Moskow. Ketika USA mengetahui tank-tank Soviet mulai masuk ke wilayah ini. Dihadapkan dengan tekad Amerika ini, soviet kemudian menarik pasukannya.

Dua tahun kemudian, USA mengakui secara resmi keberadaan negara baru Israel hanya 15 menit setelah diproklamasikan keputusan yang dibuat oleh Truman di atas penolakan keras dari Departemen Luar Negri. Sementara membina hubungan baik dengan Israel, USA juga masih bersahabat dengan negara-negara Arab yang menentang Israel

Perang Dingin Part 1 (Zona Eropa)

Perang Dingin adalah salah satu isu politik terpenting pada periode awal pasca perang. Perang ini muncul karena ketidaksepakatan yang berkepanjangan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Pasaca Perang Dunia II, rasa permusuhan timbul lagi. Amerika Serikat berharap bisa berbagi konsep kemerdekaan, persamaan dan demokrasi. Amerika Serikat menempatkan posisi berada dalam pendukung perdagangan bebas dan ingin menghapus hambatan dagang. Amerika Serikat melakukan itu semua untuk menciptakan pasar bagi industri dan pertanian Amerika. Pengurangan hambatan dagang diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam dan luar negeri. Dan mendukung stabilitas dengan teman dan sekutu Amerika.
Uni Soviet punya agenda sendiri, Rusia masih memegang teguh pemerintahan yang terpusat dan otokrasi. Selama perang ideologi Marxis-Leninis memang tidak terlihat, akan tetapi masih dijadikan panduan kebijakan Soviet. Uni-Soviet ingin segera bangkit dari kehancuran pasca perang dan melindungi diri dari konflik seperti itu.

Asal usul Perang Dingin
Perang Dingin berkembang saat perbedaan-perbedaan tentang bentuk dunia pasca perang telah menciptakan kecurigaan antara Amerika Serikat dengan Uni-Soviet. Konflik pertama dalam perang ini berkaitan dengan Polandia. Moskow ingin pemerintahan dibawah Soviet, sedangkan Amerika mengingankan pemerintahan yang independen dan representatif sesuai dengan model barat. Konfrensi Yalta pada bulan Februari 1945 menghasilkan kesepakatan yang salah satu isinya yaitu janji akan pemilu yang bebas di Polandia. Pertentangan kedua negara semakin runcing setelah diadakannya pertemuan antara Presiden Amerika dengan Mentri Luar Negeri yang kemudian berakhir dengan ketersinggungan menteri luar negeri Soviet.
Pasca bulan-bulan terakhir PD II, Soviet berhasil menduduki seluruh Eropa Tengah dan Timur. Moskow memberikan bantuan militer kepada partai-partai komunis untuk menghancurkan partai-partai demokratis di Eropa Timur. Dan puncaknya terjadi pada peristiwa kudeta di Cekoslowakia tahun 1948.
Pencegahan terhadap meluasnya pengaruh Uni Soviet menjadi kebijakan Amerika Serikat pada pasca perang. Penerapan penting pertama yaitu dengan doktrin pencegahan yang dilakukan di wilayah Timur Laut Tengah. Pencegahan juga membutuhkan bantuan ekonomi yang besar untuk membantu negara-negara Eropa Barat yang hancur akibat perang. Dengan jumlah negara yang begitu banyaknya di wilayah tersebut, Amerika Serikat khawatir bahwa partai komunis yang diarahkan ke Moskow akan mengambil keuntungan dari peran mereka semasa perang dengan Nazi dan memegang kendali pemerintahan. Pada tahun 1947 Marshall meminta negara-negara Eropa yang sedang bermasalah untuk membuat doktrin lain. Soviet juga ikut berpartisipasi dalam pertemuan pertama lalu memisahkan diri dan bukanya berbagi data ekonomi tentang sumber dan problem mereka. Selanjutnya Soviet menyerahkan kepada barat. Keenam belas negara menyodorkan permintaa bantuan yang totalnya sebesar $17 miliar untuk periode empat tahun. Bantuan ini dijuluki “Rencana Marshall” atau “Marshall Plan” dan secara luas dianggap sebagai salah satu usulan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang dianggap paling sukses dalam sejarah.
Pasca perang, Jerman dibagi menjadi zona pendukung Amerika Serikat, Soviet, Inggris dan Perancis. Ketika dunia barat mengumumkan niatnya untuk membentuk negara federal dari zona mereka sendiri, stalin melayangkan protes. Tanggal 23 Juni 1948, pasukan Soviet memblokade Berkin, menutup semua jalan dan akses rel dari barat.
Para pemimpin Amerika takut hillangnya Jerman sebagai awal kehilangan Eropa. Oleh sebab itu dalam serangkaian tindakan yang dikenal sebagai Angkutan Udara Jerman. Pesawat Amerika, Prancis dan inggris mengirim hampir 2.250.000 ton barang dan batu bara. Stalin mencabut blokade setelah 231 hari dan 277.264 penerbangan.
Dominasi Soviet di Eropa Timur mengkhawatirkan negara barat. USA memimpin usaha membuat persekutuan angkatan bersenjata agar langkah pencegahan yang sebelumnya mengandalkan usaha ekonomi makin lengkap. Pada tahun 1949, USA dan 11 negara lain membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara  ( North Antlatic Treaty Organization, NATO ).

BUDI UTOMO

BUDI UTOMO berdiri di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Sutomo dan rekan-rekannya, untuk merealisasikannya diperlukan pengajaran bagi orang Jawa agar mendapatkan kemajuan dan tidak dilupakan usaha membangkitkan kembali kultur Jawa; antar tradisi, kultur, dan edukasi Barat di kombinasikan. 
Corak baru yang diperkenalkan BUDI UTOMO adalah kesadaran local yang diformulasikan dalam wadah organisasi modern dalam arti bahwa organissasi itu memiliki pemimpin, ideologi yang jelas, dan anggota. Yang sangat pada BUDI UTOMO karena organisasi ini diikuti oleh organisasi lainnya dan dari sinilah terjadinya perubahan sosio-politik. 
Pancaran etnonasionalisme makin membesar dan hal ini di Budi Utomo ketika dalam kongres BUDI UTOMO yang diselenggarakan pada tanggal 3-5 Oktober 1908. dalam waktu singkat dalam BUDI UTOMO terjadi perubahan orientasi. Kalau semula orientasinyaterbatas pada kalangan priyayi maka menurut edaran yang dimuat dalam Batasviaasch Nieuwsblad tanggal 23 Juli 1908, BUDI UTOMO cabang Jakarta mulai menekankan cara baru bagaimana memperbaiki kehidupan rakyat. Didalam kongres itu terdapat dua prinsip perjuangan, yang pertama di wakili oleh golongan muda yang cenderung menempuh jalan perjuangan politik dalam menghadapi pemerintah kolonial, sedangkan yang kedua, diwakili oeh golongan muda yang ingin tetap pada cara lama yaitu perjuangan sosio-kultur. Bagi golongan muda perjuangannya itu sangat tepat guna memberikan imbangan politik pemerintah. 
Dalam perkembangan selanjutnya, meskipun ada kelompok muda yang radikal, tetapi golongan tua masih meneruskan cita-cita BUDI UTOMO yang mulia disesuaikan dengan perkembangan politik. 
Pada dekade ketiga abad XX kondisi sosio-politik semakin matang dan BUDI UTOMO mulai mencari orientasi politik yang mantap dan mencari massa yang lebih luas. Kebijaksanan politik yang dilakukan oleh pemerintah kolonial, khususnya tekanan kepada pergerakan nasional maka BUDI UTOMO mulai kehilangan wibawa, terjadilah perpisahan kelompok moderat dan radikal dalam BUDI UTOMO. Pengaruh BUDI UTOMO semakin berkurang dan pada tahun 1935 organsasi Budi Utomo ini bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak saat itu BUDI UTOMO terus mundur dari arena politik dan kembali ke keadaan sebelumnya. 
Dalam perjalanannya, BUDI UTOMO dengan flesibilitasnya itu mulai menggeser orientasinya dari kultur ke politik. Edukasi Barat dianggap penting dan dipakai sebagai jalan untuk menempuh jenjang sosial yang lebih tinggi. Golongan priyayi cilik mendapat kesempatan untuk ikut serta memobilisasikan diri melalu kesempatan gerakan yang lebih merakyat. BUDI UTOMO hanya dikenal sebagai salah satu organisasi nasional yang pertama di Indonesia, tetapi juga sebagai salah satu organisasi yang terpanjang usianya sampai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Ebook
GRATIS UNTUK ANDA
Silahkan masukkan data diri anda pada form
di bawah ini
Name:
Email:
"Cek Email anda, jika email konfirmasi tidak masuk ke inbox anda
silahkan cek di folder junk atau spam"
website
indonesiadalamsejarah.blogspot.com